Pencemaran air bahkan hidup tanpa air bersih ternyata bukan hanya mitos belaka, kenyataan tersebut justru terjadi di sekitar kita. Salah satunya yang sedang menimpa saudara di pedalaman Indonesia, tepatnya bagi warga Rompok Liam di wilayah Sumatera.
Bagi mereka air yang merupakan salah satu sumber kehidupan ternyata begitu sulit untuk didapatkan. Padahal air merupakan salah satu komponen terpenting dalam kehidupan. Dengan adanya air kita bisa minum, makan, memasak, mandi serta melakukan kegiatan lainnya.
Membayangkan Hidup Tanpa Air Bersih
Tubuh manusia membutuhkan air, setidaknya untuk berbagai keperluan mulai dari minum, makan, memasak mencuci, mandi dan juga kebutuhan lainnya. Tanpa air tentu manusia akan sulit untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Misalnya saja minum, jika manusia kekurangan air maka lambat laun apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi sendiri merupakan sebuah kondisi dimana cairan yang ada di dalam tubuh begitu kurang.
Hal tersebut membuat fungsi kerja dari tubuh menjadi terganggu, dimulai dari kerja ginjal yang lebih berat hingga bahkan efek dominonya yang lebih buruk adalah kegagalan organ yang menjadi penyebab kematian.
Kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari pun tidak kalah penting, air yang tercemar tidak baik yang yang mengonsumsinya. Mengonsumsi air yang tercemar dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti disentri maupun iritasi pada kulit.
Hal tersebut tampaknya sudah menjadi teman sehari-hari bagi warga Rompok Liam. Terhitung sudah 70 tahun warga harus merasakan betapa sulitnya untuk mendapatkan air yang bersih dan layak untuk dikonsumsi.
Tak ada Listrik Juga
Tidak hanya kesulitan untuk mendapatkan air bersih, hingga saat ini juga warga Rompok Liam masih belum memiliki akses terhadap listrik dan juga internet. Maklum, wilayah tersebut memang terletak jauh dari pusat kota.
Jaraknya saja 5 kilometer dari desa lain, apalagi dengan pusat kota jaraknya bisa mencapai 30 kilometer. Tidak hanya itu, akses yang sulit ikut menghambat pertumbuhan dari desa ini karena akan memakan waktu yang lama untuk sampai ke pusat kota.
Sementara itu sehari-hari warga yang berada di Desa Rompok Liam berprofesi sebagai buruh penyadap karet. Selama ini mereka hanya bisa memanfaatkan air kali yang tergenang membentuk kolam tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Mirisnya ternyata sungai tersebut juga sering dijadikan sebagai tempat rendaman hasil getah karet yang mereka panen.
Baca Juga: Ketimpangan Sosial di Wilayah Indonesia Timur dan Barat.
Sumur Darurat
Sampai akhirnya sumur darurat pun berhasil mereka bangun. Akan tetapi, ternyata kualitas airnya tidak bagus. Masih kotor jauh jika dibandingkan dengan air yang mereka dapatkan dari kolam.
Kondisi tersebut lantas membuat warga yang berada di sana seringkali menggali tanah di tengah semak-semak setiap kali ingin buang air.
Untuk mendapatkan air minum, warga harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk mencapai mata air di puncak bukit sambil membawa jeriken. Keterbatasan air yang ada di sana membuat warga tak bisa mengambil air minum dalam jumlah yang banyak sekaligus.
Akhirnya Kebaikan Pun Datang
Benar saja, ternyata kekuatan do’a dan juga kerjasama bisa menyelesaikan masalah yang mustahil. Setelah 70 tahun hidup tanpa adanya air bersih untuk keperluan sehari-hari, kini warga Rompok Liam akhirnya bisa memiliki akses terhadap air bersihnya sendiri.
Di tahun ini (2021) tepatnya pada tanggal 9 Februari 2021 lalu, akhirnya penggalian sumur bor di Rompok Liam berhasil dimulai. Penggalian sumur bor tersebut dilakukan dan sudah mencapai kedalaman 11 meter.
Pada tanggal 04 Maret 2021 telah dibangun juga kamar mandi umum untuk warga Rompok Liam.Setelah sebelumnya penggalian sumur, kini warga lebih tenang karena sekarang sudah dibangun kamar mandi umum umum yang lebih layak dan bersih.
Meskipun dalam pengerjaannya perlu menunggu waktu berhari-hari, hal tersebut tidak lantas menurunkan semangat warga yang ada di sana untuk membangun fasilitas air bersih tersebut.
Alhamdulillah, akhirnya 6 April 2021 air bersih pun sudah hadir di Rompok Liam, Sumatera Selatan. Terima Kasih Sahabat. Kebaikan memang begitu ajaib karena bisa menyelesaikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Anda juga bisa membaca cerita inspiratif lainnya di sini.