Meningokel merupakan selaput menonjol yang menutupi tulang belakang, ditandai dengan benjolan pada punggung bayi. Sementara itu, hidrosefalus merupakan penumpukan cairan di rongga otak, ditandai dengan ukuran kepala yang membesar. Adit, bayi berusia 3 tahun harus berjuang melawan dua penyakit itu.
Lahir di Palembang, 2 tahun lalu, Adit memiliki nama lengkap Aditya Rifqi Amizan. Dia berasal dari Desa Sungai Pangeran, Palembang, Sumatera Selatan.
Sehari-hari, ayahnya bekerja sebagai pelayan di Hotel Swarna Dwipa. Sedangkan ibunya mengurus dia dan adiknya, Silvina Dwi Rizki yang masih berusia 7 bulan di rumah.
Pejuang Hidrosefalus dan Meningokel
Cairan otak adalah salah satu bagian penting dalam otak. Fungsinya untuk melindungi otak dari cidera dan juga menjaga tekanan pada otak. Hidrosefalus terjadi jika penyerapan cairan otak tidak seimbang. Akibatnya, otak menjadi berukuran lebih besar dari seharusnya.
Penyakit ini bila tak teratasi akan menyebabkan gangguan perkembangan intelektual dan fisik pada anak. Jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan gejala permanen.
Adit mengalami penyakit ini sejak lahir. Di umurnya yang baru menginjak 4 tahun, Adit berhasil operasi hidrosefalus. Namun ternyata di punggungnya tumbuh benjolan yang makin lama membesar. Karena ketiadaan biaya Adit tidak bisa melakukan operasi.
Meningokel, Benjolan di Punggung
Deteksi dini penyakit ini dapat dilakukan saat usia kehamilan memasuki minggu ke-15 hingga 20. Umumnya, saat sudah didiagnosa meningokel, dokter akan segera melakukan operasi. Hal ini terjadi pada Adit, tapi urung melakukan operasi karena keterbatasan biaya.
Penghasilan Ayah Adit yang berprofesi sebagai pelayan tak cukup untuk membiayai operasinya. Apalagi, semenjak pandemi covid-19 datang Ayah Adit kehilangan pekerjaannya. Hal itu membuat operasi semakin mustahil dilakukan rasanya.
Senyuman Adit
Dua penyakit yang diderita Adit membuatnya selalu merasa kesakitan. Terlebih bila benjolannya tak sengaja tersentuh, ia sering sekali menangis karenanya. Saat tidur pun, Adit juga selalu merasakan sakit di punggungnya.
Berita ini sampai di telinga Sahabat Pedalaman dari seluruh Indonesia. Mereka beramai-ramai memberi semangat dan mengumpulkan donasi untuk kesembuhan Adit.
Perlahan, kondisi Adit kian membaik. Ia kini sudah melakukan operasi meningokel yaitu pengangkatan benjolan besar yang selama ini ada di punggungnya.
Saat relawan kami berkesempatan menjenguknya, Adit selalu tersenyum ceria. Tak tampak kesedihan di wajahnya. Meskipun ia kini masih berjuang melawan satu penyakitnya yang lain, hidrosefalus.
Sahabat, perjuangan Adit masih jauh dari kata selesai. Yuk terus dukung dan bantu Adit agar bisa sembuh dari penyakitnya! Klik di sini.